Dan seorang perempuan yang menggendong bayi dalam dakapan
dadanya berkata, Bicaralah pada kami perihal Anak. Dan dia berkata:
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak
kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu Kerana mereka memiliki fikiran mereka sendiri Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka Kerana jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan cuba menjadikan mereka sepertimu Kerana hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh. Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur teguh yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.
dadanya berkata, Bicaralah pada kami perihal Anak. Dan dia berkata:
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak
kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu Kerana mereka memiliki fikiran mereka sendiri Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka Kerana jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan cuba menjadikan mereka sepertimu Kerana hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu Engkau adalah busur-busur tempat anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh. Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur teguh yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.
karya Kahlil Gibran 1833-1931
Tidak ada komentar:
Posting Komentar